Riot mengucapkan selamat tinggal pada LTA saat LCS dan CBLOL kembali pada tahun 2026

Riot mengucapkan selamat tinggal pada LTA saat LCS dan CBLOL kembali pada tahun 2026

Riot mengucapkan selamat tinggal pada LTA saat LCS dan CBLOL kembali pada tahun 2026 – Riot Games telah mengumumkan langkah besar dalam struktur kompetitif League of Legends untuk kawasan Amerika. Setelah bertahun-tahun menjalankan Liga Transatlantik (LTA) yang menyatukan beberapa wilayah, Riot impian789 secara resmi menyatakan bahwa 2025 akan menjadi musim terakhir untuk liga tersebut. Mulai 2026, dua liga ikonik, League Championship Series (LCS) di Amerika Utara dan Campeonato Brasileiro de League of Legends (CBLOL) di Brasil, akan kembali hadir sebagai entitas terpisah.


LTA: Eksperimen yang Kontroversial

LTA diperkenalkan Riot sebagai eksperimen untuk menggabungkan ekosistem kompetitif NA dan Brasil dalam satu wadah. Tujuannya adalah menciptakan liga yang lebih kompetitif, menggabungkan talenta dari dua wilayah, dan meningkatkan daya tarik bagi audiens global.

Namun, sejak awal, proyek ini memicu pro dan kontra. Di satu sisi, ada peningkatan kualitas pertandingan dengan lebih banyak tim kuat bersaing. Di sisi lain, penggemar merasa kehilangan identitas regional mereka. Fans Brasil, khususnya, sering menyoroti bahwa CBLOL punya kultur unik yang tidak seharusnya dileburkan. Demikian pula, penonton LCS menganggap bahwa penyatuan membuat liga kehilangan daya tarik khasnya.


Kembali ke Akar Regional

Dalam pengumuman resminya, Riot menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mendengarkan masukan dari komunitas, pemain, tim, dan mitra. LCS dan CBLOL akan kembali berdiri sendiri pada 2026 dengan tujuan mengembalikan kebanggaan regional dan memperkuat basis penggemar lokal.

“Komunitas kami selalu menjadi inti dari ekosistem esports. Kami percaya langkah ini akan menghidupkan kembali semangat kompetisi dan memperkuat hubungan antara penggemar dan tim favorit mereka,” ujar juru bicara Riot dalam pernyataan resminya.


Dampak untuk LCS

Kembalinya LCS menjadi kabar besar bagi komunitas Amerika Utara. Liga ini pernah menjadi salah satu pusat esports League of Legends dengan basis fans yang besar, namun mengalami penurunan popularitas dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan pemulihan struktur regional, Riot berharap LCS bisa kembali membangun identitasnya sebagai kompetisi elite yang menampilkan rivalitas klasik antara tim-tim seperti Team Liquid, Cloud9, dan TSM. Selain itu, Riot juga menjanjikan format baru untuk menarik minat penonton generasi muda yang kini lebih condong ke platform seperti TikTok dan YouTube.


CBLOL: Kebanggaan Brasil yang Kembali

Bagi Brasil, keputusan ini disambut sebagai kemenangan komunitas. CBLOL dikenal sebagai salah satu liga paling bersemangat di dunia, dengan dukungan fans yang luar biasa baik di stadion maupun media sosial.

Kembalinya CBLOL diperkirakan akan memperkuat jalur pengembangan pemain lokal, sekaligus meningkatkan peluang tim Brasil untuk tampil lebih kompetitif di kancah internasional. Riot berjanji untuk mendukung infrastruktur liga dengan investasi tambahan, termasuk peningkatan kualitas produksi dan dukungan bagi organisasi baru yang ingin masuk ke ekosistem.


Tantangan yang Masih Ada

Meski banyak yang menyambut positif, keputusan ini juga menimbulkan sejumlah pertanyaan. Salah satunya adalah bagaimana Riot akan mengatur jalur internasional. Selama era LTA, jumlah slot Worlds (Kejuaraan Dunia League of Legends) lebih mudah diatur karena dua wilayah digabung. Dengan berpisahnya liga, Riot harus menentukan ulang berapa banyak slot yang akan dialokasikan untuk LCS dan CBLOL.

Selain itu, ada pula tantangan dalam hal pembiayaan tim. Model franchise yang digunakan LCS sempat dikritik karena menuntut biaya tinggi, sedangkan CBLOL lebih mengandalkan dukungan komunitas dan sponsor lokal. Riot perlu memastikan agar kedua liga tetap berkelanjutan secara finansial.


Reaksi Komunitas

Reaksi penggemar atas pengumuman ini sangat beragam, namun cenderung positif. Fans NA menyambut baik peluang untuk menghidupkan kembali rivalitas lama, sementara komunitas Brasil merayakan kembalinya liga yang dianggap sebagai bagian dari identitas budaya esports mereka.

Di media sosial, tagar seperti #GoodbyeLTA, #LCS2026, dan #CBLOLVoltou langsung menjadi trending, menandakan antusiasme besar dari kedua belah pihak. Banyak pemain profesional juga mengekspresikan kegembiraannya, menyebut bahwa kompetisi yang lebih fokus pada wilayah masing-masing akan membuka lebih banyak peluang untuk talenta baru.


Kesimpulan

Perpisahan Riot dengan LTA menandai akhir dari sebuah eksperimen ambisius yang berjalan selama beberapa tahun. Meski memberikan beberapa keuntungan, jelas bahwa identitas regional dan loyalitas komunitas lebih penting bagi keberlangsungan ekosistem esports League of Legends.

Dengan kembalinya LCS dan CBLOL pada 2026, Riot berharap dapat menghidupkan kembali semangat lokal, memperkuat daya saing internasional, dan membangun masa depan yang lebih solid untuk scene kompetitif. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana kedua liga akan tampil setelah berpisah—dan apakah langkah ini bisa mengembalikan kejayaan esports League of Legends di Amerika.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *