Peanut meninggalkan kancah pro League of Legends pada tahun 2026 – Seoul, Korea Selatan – Dunia League of Legends (LoL) esports dikejutkan dengan kabar bahwa Han “Peanut” Wang-ho, salah satu jungler paling ikonik dalam sejarah permainan ini, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari kancah kompetitif pada awal tahun 2026. Keputusan kiano88 ini menandai berakhirnya karier lebih dari satu dekade di level tertinggi, di mana Peanut dikenal sebagai pemain yang mengubah cara pandang komunitas terhadap peran jungler dalam League of Legends.
Karier yang Penuh Sorotan
Peanut memulai karier profesionalnya pada tahun 2015 bersama tim Najin e-mFire, sebelum kemudian melejit namanya saat bergabung dengan ROX Tigers di tahun 2016. Di tim tersebut, Peanut dikenal dengan gaya bermain agresifnya yang sering memimpin momentum permainan sejak tahap awal.
Perjalanan kariernya kemudian membawanya ke sejumlah organisasi ternama seperti SK Telecom T1, Kingzone DragonX, Gen.G, dan yang paling terakhir Hanwha Life Esports (HLE). Bersama tim-tim tersebut, Peanut tidak hanya menorehkan prestasi domestik di LCK, tetapi juga tampil reguler di World Championship (Worlds), turnamen terbesar dalam ekosistem LoL.
Sorotan terbesar dalam kariernya datang ketika ia menjadi bagian dari SK Telecom T1 (kini T1) pada 2017, di mana ia sukses menjuarai LCK dan tampil di final Worlds. Meskipun gagal meraih gelar juara dunia, Peanut meninggalkan kesan mendalam sebagai jungler dengan insting tajam, mekanik tinggi, serta keberanian mengambil keputusan berisiko.
Gaya Bermain yang Menginspirasi
Di sepanjang kariernya, Peanut sering digambarkan sebagai jungler dengan DNA agresif. Ia dikenal gemar menggunakan champion seperti Lee Sin, Elise, Nidalee, dan Jarvan IV, yang memungkinkan dirinya menciptakan peluang kill sejak menit-menit awal.
Pendekatan ini membuat Peanut dianggap sebagai salah satu pemain yang mengubah standar permainan jungler, dari sekadar “farm dan mendukung lane” menjadi peran yang mampu mengontrol tempo permainan. Tidak sedikit jungler generasi baru yang menjadikan Peanut sebagai inspirasi, terutama di Korea dan Tiongkok, di mana gaya bermain cepat dan penuh inisiatif menjadi tren kompetitif.
Reaksi dari Komunitas dan Rekan Satu Tim
Pengumuman pengunduran dirinya segera memicu gelombang respons emosional dari komunitas esports global. Fans di Korea Selatan mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas dedikasi Peanut yang telah membawa begitu banyak momen ikonik.
Beberapa mantan rekan setimnya juga memberikan komentar:
-
Seorang mantan pemain ROX Tigers menyebut Peanut sebagai “jungler paling berbakat yang pernah bermain bersama.”
-
Dari pihak organisasi, Hanwha Life Esports merilis pernyataan resmi yang menyebut Peanut sebagai “pemain dengan kontribusi luar biasa, baik dalam dan luar game.”
Bahkan banyak analis esports menyoroti bahwa kepergian Peanut adalah kehilangan besar bagi LCK, yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai kompetisi dengan jungler paling kreatif dan disiplin di dunia.
Alasan di Balik Keputusan
Meski Peanut tidak merinci secara mendalam alasan pengunduran dirinya, ia menekankan bahwa keputusan ini bukan hal yang mudah. Dalam sebuah siaran langsung perpisahan, ia menyebut faktor kelelahan fisik dan mental setelah lebih dari sepuluh tahun berkompetisi sebagai salah satu alasan utamanya.
Ia juga menyampaikan bahwa ia ingin memberikan ruang bagi generasi baru jungler Korea untuk berkembang. “Saya sudah memberikan segalanya di atas panggung. Sekarang saatnya memberi kesempatan bagi pemain muda untuk menunjukkan potensi mereka,” kata Peanut dalam pidato perpisahannya.
Apa Langkah Selanjutnya?
Banyak penggemar yang bertanya-tanya mengenai masa depan Peanut setelah pensiun dari kompetisi. Sejumlah spekulasi bermunculan, termasuk kemungkinan ia akan beralih ke streaming penuh waktu, menjadi pelatih jungler, atau bahkan masuk ke peran manajemen dalam organisasi esports.
Mengacu pada sejarah pemain veteran lain, langkah Peanut untuk tetap berada di dunia esports, meski dalam peran berbeda, bukanlah hal yang mustahil. Dengan pengalaman luas dan pemahaman mendalam terhadap meta permainan, Peanut bisa menjadi aset berharga bagi tim mana pun yang ingin mengembangkan bakat jungler muda.
Warisan Peanut di Dunia League of Legends
Peanut akan selalu dikenang sebagai salah satu jungler paling berpengaruh dalam sejarah League of Legends. Ia mungkin tidak mengoleksi banyak gelar dunia seperti Faker, namun kontribusinya dalam membentuk identitas role jungler modern tak bisa diabaikan.
Bagi penggemar LCK, Peanut bukan hanya sekadar pemain, melainkan simbol keberanian untuk mengambil risiko, menghadirkan permainan penuh aksi, dan menantang norma yang ada.
Warisan ini dipastikan akan terus hidup, baik di benak pemain muda yang tumbuh dengan menonton gaya bermainnya, maupun dalam sejarah panjang kompetitif League of Legends.
Penutup
Keputusan Peanut untuk meninggalkan kancah pro League of Legends pada tahun 2026 menutup sebuah babak penting dalam sejarah LCK dan esports global. Dari remaja yang tampil penuh semangat di ROX Tigers hingga veteran yang dihormati di HLE, perjalanan Peanut adalah kisah tentang dedikasi, evolusi, dan dampak jangka panjang terhadap permainan yang dicintainya.
Meski tidak lagi tampil di panggung utama, warisan Peanut akan terus memberi inspirasi bagi para pemain dan penggemar League of Legends di seluruh dunia.