G2 Esports dan RRQ Bertahan di VALORANT Champions 2025 – Seoul, Korea Selatan – Turnamen VALORANT Champions 2025, puncak kompetisi global untuk gim FPS besutan Riot Games, tengah memasuki fase-fase krusial dengan drama yang tak henti-hentinya. Dari sekian banyak kejutan dan eliminasi, dua tim besar—G2 Esports dari Amerika Utara dan Rex Regum Qeon (RRQ) dari Asia Tenggara—berhasil memastikan kelanjutan langkah mereka di turnamen paling prestisius ini.
Keduanya datang dengan latar belakang berbeda. G2 Esports merupakan organisasi internasional dengan sejarah panjang di berbagai cabang esports, sementara RRQ dikenal sebagai ikon Asia Tenggara dengan basis penggemar yang fanatik. Meski menghadapi tekanan besar, kedua tim rajaburma88 menunjukkan mentalitas dan strategi yang cukup untuk bertahan.
Perjalanan G2 Esports: Konsistensi yang Membawa Hasil
G2 Esports memasuki Champions 2025 dengan ekspektasi besar. Setelah tampil meyakinkan sepanjang musim reguler VCT Americas, mereka membawa kepercayaan diri tinggi. Walau sempat terguncang oleh kekalahan awal melawan tim EMEA, G2 bangkit dengan gaya permainan agresif khas mereka.
Pemain bintang mereka, ShahZam, kembali menjadi otak strategi tim dengan call yang tajam. Di sisi lain, Leaf memperlihatkan performa luar biasa di peta-peta penting, dengan entry kill yang membuka jalan bagi kemenangan G2.
Kunci kesuksesan G2 adalah adaptasi cepat terhadap meta terbaru, khususnya dalam memanfaatkan agen seperti Clove dan Iso yang kini menjadi bagian penting dalam pool kompetitif. Mereka juga memperlihatkan variasi strategi: dari eksekusi cepat dengan utility sinkron, hingga permainan sabar berbasis kontrol map.
Kemenangan penting atas wakil Amerika Latin menjadi titik balik. Setelah itu, G2 memastikan tiket mereka dengan mengalahkan salah satu tim underdog Asia dalam laga penentuan, mengunci posisi di bracket utama.
RRQ: Kejutan dari Asia Tenggara
Di sisi lain, Rex Regum Qeon (RRQ) menghadapi perjalanan penuh liku. Datang sebagai wakil dari VCT Pacific, banyak pengamat semula meragukan kemampuan mereka untuk bersaing melawan tim-tim papan atas dunia. Namun, RRQ membalikkan prediksi tersebut dengan performa solid.
Pemain ikonik mereka, Emman, menunjukkan peran vital dengan permainan Sentinel yang tenang namun efektif. Ia menjadi benteng pertahanan RRQ di ronde-ronde krusial, menggagalkan clutch lawan berulang kali. Sementara itu, 2ge memberikan warna berbeda lewat permainan agresif yang mengejutkan lawan-lawannya.
Salah satu momen paling berkesan adalah pertandingan eliminasi melawan tim dari Brasil. Dalam laga penuh tekanan, RRQ berhasil menang tipis 2-1, berkat disiplin dan kesabaran mereka dalam menjaga ekonomi serta timing rotasi. Kemenangan ini tidak hanya memperpanjang napas mereka, tetapi juga membuktikan bahwa tim Asia Tenggara mampu menandingi powerhouse dari region lain.
Dampak bagi Regional: Americas dan Asia Tenggara
Keberhasilan G2 dan RRQ bertahan di Champions 2025 memberikan dampak signifikan bagi masing-masing region.
-
Bagi Americas, keberhasilan G2 memperlihatkan bahwa mereka masih memiliki wakil yang konsisten di tingkat global. Setelah beberapa tim besar dari NA dan LATAM tersingkir lebih awal, G2 kini menjadi tumpuan harapan bagi fans di wilayah tersebut.
-
Bagi Asia Tenggara, RRQ menjadi simbol kebangkitan. Selama ini, region Pacific kerap dipandang underdog dibandingkan EMEA atau Amerika. Namun, pencapaian RRQ menunjukkan bahwa gap kompetitif semakin mengecil. Keberhasilan mereka juga memberi inspirasi bagi organisasi-organisasi lain di Asia Tenggara untuk terus berinvestasi di scene VALORANT.
Reaksi Komunitas dan Fans
Komunitas VALORANT global menyambut keberhasilan kedua tim ini dengan antusias. Di Twitter dan forum Reddit, tagar #GoG2 dan #VIVARRQ ramai digunakan para fans untuk merayakan keberhasilan mereka.
Fans G2 mengapresiasi konsistensi tim yang kembali membuktikan reputasi mereka di turnamen besar. Sementara itu, fans RRQ, terutama dari Indonesia dan Filipina, merayakan pencapaian ini sebagai kebanggaan regional. Banyak yang menyebut kemenangan RRQ sebagai “kisah underdog terbaik” di Champions 2025 sejauh ini.
Tantangan Selanjutnya
Meski berhasil bertahan, perjalanan G2 Esports dan RRQ tidak akan menjadi lebih mudah. Babak berikutnya akan mempertemukan mereka dengan tim-tim papan atas seperti Fnatic, LOUD, atau bahkan Paper Rex—tim-tim dengan pengalaman dan kedalaman strategi yang sudah teruji.
Untuk G2, tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi. Mereka harus menghindari overconfidence, karena setiap tim yang tersisa jelas memiliki kualitas. Sedangkan bagi RRQ, faktor stamina dan kedalaman roster akan sangat menentukan, terutama jika mereka menghadapi laga panjang yang menguras mental.
Penutup
G2 Esports dan RRQ telah membuktikan bahwa dengan strategi matang, mentalitas kuat, dan semangat pantang menyerah, mereka mampu bertahan di panggung terbesar VALORANT tahun ini. Kisah mereka di Champions 2025 menjadi bukti nyata bahwa esports bukan hanya soal nama besar, tetapi juga tentang kerja keras dan kemampuan beradaptasi.
Bagi G2, ini adalah kesempatan untuk kembali menegaskan dominasi Amerika Utara di level global. Bagi RRQ, ini adalah panggung untuk menunjukkan bahwa Asia Tenggara layak diperhitungkan.
Dengan turnamen yang masih jauh dari selesai, penggemar di seluruh dunia kini menantikan—apakah G2 akan melanjutkan tradisi kejayaan mereka, dan apakah RRQ akan menulis kisah epik sebagai wakil Asia Tenggara yang menembus lebih jauh dari prediksi siapa pun?