Lawakan Absurd GJLS Ibuku Ibu- Ibu- Film lawakan” GJLS: Ibuku Ibu- Ibu” tidak cuma jadi debut film layar luas trio komika.
Apa jadinya bila suatu keluarga, yang nyatanya telah terlambat disfungsional, justru malah daftar kencana69 ditinggal berangkat oleh wujud yang sepanjang ini diharapkan mengurus mereka?
Pasti saja persoalan berbagai sedemikian itu gampang diduga tanggapannya. Contoh peribahasa,” kolam anak ayam kehabisan biangnya”, mungkin besar keluarga mulanya hendak terus menjadi rancu balau.
Tetapi, dari kekalutan berbagai itu sutradara Monty Tiwa mengawali film lawakan serba absurd serta penuh improvisasinya, yang kurang lebih pula tampak melalui kepala karangan GJLS: Ibuku Ibu- Ibu( 2025).
Di film itu Monty bertugas serupa dengan trio stand up comedian jebolan pertandingan Bersih di Kompas Televisi, GJLS, yang terdiri dari Rigen( Rigen Rakelna), Hifdzi( Hifdzi Khoir), serta Rispo( Ananta Rispo).
Ketiganya menjadi kakak beradik bernama serupa, Rigen, Hifdzi, serta Rispo, anak majikan kos, Pak Tyo( Bucek Depp). Walaupun telah berusia, ketiganya jadi bobot keluarga karena sedang bermukim serta menumpang hidup dari orangtua. Ketiganya bersama tidak memiliki profesi senantiasa, terlebih sanggup mengurus serta menghidupi keluarga. Imbuh lagi tiap- tiap memiliki dilema hidup yang pula tidak takluk membebani.
Sang anak pertama Rigen melenyapkan serta wajib mengubah mobil temannya. Mobil itu dicuri melalui modus hipnotis. Sedangkan sang tengah Hifdzi ditenggat pacarnya, Yuni( Reynavenzka Deyandra), yang memohon lekas dinikahi walaupun keduanya belum memiliki profesi mapan.
Sedangkan sang bontot Rispo merupakan anak yang sangat bermasalah di antara mereka bertiga. Rispo tergila- gila bermain gambling slot nama lain daring( judol), yang pula buatnya terjebak pinjaman online( pinjol) hingga dikejar- kejar kreditor pinjaman( debt collector). Ia pula diketahui sangat berotak amoral.
Tidak takluk ambigu, Pak Tyo pula kelabakan dikala wajib mengurus bidang usaha kos- kosannya sepeninggal si istri. Mengalami permasalahan berkali- kali ayah serta ketiga buah hatinya itu kemudian bermufakat coba mencari pemecahan.
Bagus Rigen, Hifdzi, ataupun Rispo, ketiganya bersama akur mengutip jalur pintas, menjual kos- kosan, kemudian membagi- bagi duit hasil pemasaran. Dengan sedemikian itu, mereka percaya dapat menuntaskan kasus yang tengah dialami.
Hendak namun, si ayah nyatanya memiliki pandangan lain, yang membawanya pada suatu ajuan pemecahan out of the box. Dalam benak Pak Tyo, bila perkara kos- kosannya timbul karena tidak terawat sepeninggal si istri, hingga pemecahan sangat pas merupakan mencari istri terkini.
” Esok supaya bunda terkini kamu yang hendak melanjutkan mengurus kos- kosan, sekaligus pula pastinya mengurus Ayah,” sedemikian itu kurang lebih perbincangan yang di informasikan Pak Tyo di depan ketiga buah hatinya dalam satu segmen.
Ajuan pemecahan mencengangkan sekalian nyeleneh sedemikian itu tiba- tiba ditolak begitu saja oleh ketiga buah hatinya. Terlebih, mereka memandang calon bunda yang diajukan si ayah serupa sekali tidak masuk jenis” ibu- ibu” nama lain jauh lebih belia dari umur mereka.
Feni( Nadya Arina) awal mulanya lagi mencari tempat kos dikala singgah ke tempat Pak Tyo. Ia nyatanya hampir tertunda kos karena harga sewanya jauh melampaui keahlian budgetnya selaku seseorang SPG rokok.
Tetapi, Pak Tyo justru berikan ajuan” win- win solution” bagi versinya. Feni dibolehkan kos free, namun ia wajib menolong mengatur kos- kosan. Belum lama, Pak Tyo justru melamarnya.
Ajuan perjanjian itu nyatanya langsung diperoleh Feni. Bagus Rigen, Hifdzi, ataupun Rispo, ketiganya berprasangka Feni cuma berbohong menyayangi ayah mereka karena mau memahami hartanya.
Ketiganya lalu berusaha keras berupaya meyakinkan kebimbangan mulanya, sekalian memastikan si ayah supaya ingin menghapuskan hasrat menikah serta menjual saja kos- kosan mereka.
Usaha itu bawa pemirsa terus menjadi jauh dalam bermacam humor absurd serta penuh improvisasi khas para komika GJLS mulanya. Imbuh lagi kedatangan Sumi( Luna Maya), adik kategori Pak Tyo dikala SMA, yang memiliki hasrat tersembunyi dengan kemunculannya yang pula seketika.
Enggak butuh mikir
Semacam ideal film lawakan Tanah Air sepanjang ini, para pemirsa dibawa buat tidak butuh sangat kening jidat serta berasumsi keras dikala menjajaki ceruk ceritanya.
Perihal itu karena seluruh terbuat amat cair serta mengalir oleh Monty, apalagi dengan memasukkan bermacam faktor banyolan, perbincangan lucu, serta kelakuan nyeleneh yang absurd serta sedikit amoral, berbagai bercandaan mengenai dimensi bra, cocok tagarnya,#SiapGoblok serempak GJLS!
Keabsurdan dalam melukiskan suatu nyatanya telah mulai didatangkan Monty apalagi semenjak segmen dini film. Pada bagian pembuka film Monty menunjukkan kutipan segmen dari film- film dokumenter asal usul peperangan era kemudian Indonesia.
Kisah- kisah peperangan para anak muda Tanah Air dalam melawan kolonialis, yang heroik serta menginspirasi. Hendak namun, timbul disclaimer setelah itu kalau cuplikan- cuplikan mulanya dimaksudkan buat membuktikan jika wujud serta kepribadian anak muda yang terdapat di filmnya tidaklah seheroik dalam film dokumenter mulanya.
Keabsurdan lain pula nampak dikala si sutradara dengan terencana memasukkan sebagian kali segmen salah( bloopers), yang umumnya diedit serta dihilangkan di film- film” wajar” lain.
Tetapi, ternyata lenyap, beberapa bloopers mulanya malah justru diperlihatkan berulang kali serta jadi bagian dari alur narasi film tipe bioskopnya. Jadinya janganlah bingung bila di sebagian segmen pemirsa dapat memandang para pemeran tersimpul ngakak seusai melafalkan satu perbincangan.
Terdapat pula kala salah seseorang bintang film justru adu alasan serta menentang bimbingan sutradara dikala cara pengumpulan lukisan berjalan. Seluruh bagian bloopers itu terencana disisipkan serta cukup mengundang gelak tawa walaupun kadangkala pula membuat bimbang orang yang menontonnya.
” Dikala di posisi, mereka( trio GJLS) kerap tuh ngadu biri- biri saya dengan cameraman. Mana terdapat di film lain pemeran dapat seperti sedemikian itu ke sutradara. Memanglah rancu( kelakuan) mereka. Ha- ha- ha,” ucap Monty terpingkal.
Dalam bertemu pers seusai pemutaran kesatu buat alat massa( press screening), Selasa( 3 atau 6 atau 2025), Monty serta para pemeran beralih narasi asyik dikala cara shooting.
Penelitian bentur pakem
Dari sana nampak dikala cara pengumpulan lukisan Monty banyak membiarkan serta apalagi menggunakan improvisasi yang bermunculan khas para komika. Improvisasi berbagai itu bagi ia serupa sekali tidak dapat dijauhi.
Terlebih, kepribadian ketiga komika memanglah amat kokoh serta terlambat memiliki karakteristik khas tercantum bila dibanding dengan kawan sejawat mereka sesama komika lain yang lain.
Akhirnya, Monty merasa butuh buat pula membiasakan serta mengutip inovasi terkini dalam filmnya kali ini. Dengan berseloroh ia apalagi memperhitungkan terkini kali ini kesimpulannya dapat merasa amat leluasa serta keseluruhan dalam berkarya serta berkreasi.
” Sehabis seperempat era berkarier di bumi sinematografi, terkini saat ini saya merasakan leluasa keseluruhan semacam ini. Seluruh ketentuan seakan dapat ditabrak serta tidak terdapat permasalahan,” ucapnya.
Insiden pemeran bentrok alasan dengan sutradara dikala suatu segmen tengah direkam serta hasilnya senantiasa dimasukkan dalam tipe akhir filmnya semacam itu ditaksir Monty selaku suatu inovasi berani.
Dalam teknis penyutradaraan serta pengumpulan lukisan sepanjang ini cuma diketahui tata cara breaking the fourth wall, kala bintang film seakan dapat berbahas langsung dengan pemirsa yang muncul di bioskop.
Tidak cuma itu, improvisasi apalagi terdapat pula yang dicoba di langkah editing. Akhirnya, Monty membenarkan terdapat banyak pergantian serta perbaikan mulai dari dokumen langkah dini sampai cara shooting selesai.
Walaupun sedemikian itu, ia pula memutuskan batas serta barometer supaya cara shooting tidak berkepanjangan.” Jika enggak dibatasi, esok filmnya enggak jadi- jadi serta justru seperti film di Youtube,” tambahnya.
Di bagian lain, Monty pula membenarkan eksperimennya kali ini sedang wajib dicoba lagi dikala filmnya itu tayang sah di bioskop mulai 12 Juni 2025.
Para pemirsa esok yang hendak mencoba apakah cara- cara penyajian semacam yang dicoba di film itu dapat mereka dapat serta nikmati bersama. Yang nyata, ucap Monty, seluruh suatu yang dicoba ataupun terbuat dengan metode menabrak ketentuan umumnya memiliki akibat.
Akankah film lawakan absurd, penuh improvisasi, yang serba gaspol serta rem dol satu ini akan sanggup meraup jumlah pemirsa besar sampai jutaan?
Ataupun, apalagi justru hingga menghasilkan gaya terkini film lawakan Tanah Air? Ayo, kita ikuti.