Las Vegas Sands melaporkan pendapatan sebesar $3,33 miliar di Q3 didorong oleh pemulihan Marina Bay Sands dan Makau

Las Vegas Sands melaporkan pendapatan sebesar $3,33 miliar di Q3 didorong oleh pemulihan Marina Bay Sands dan Makau

Las Vegas Sands melaporkan pendapatan sebesar $3,33 miliar di Q3 didorong oleh pemulihan Marina Bay Sands dan MakauLas Vegas, Nevada — Oktober 2025 — Raksasa perhotelan dan perjudian global Las Vegas Sands Corp. (LVS) melaporkan kinerja keuangan yang kuat untuk kuartal ketiga tahun 2025, dengan pendapatan bersih mencapai $3,33 miliar, meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan impian789 ini sebagian besar didorong oleh pemulihan berkelanjutan di Marina Bay Sands (Singapura) dan lonjakan aktivitas wisata serta game premium di Makau.

Laporan kuartalan ini memperkuat posisi Las Vegas Sands sebagai salah satu pemimpin global di sektor resor terintegrasi (integrated resorts), meskipun perusahaan telah sepenuhnya meninggalkan operasi kasino di Amerika Serikat setelah menjual properti Las Vegas-nya pada tahun 2021. Kini, fokus utama perusahaan terletak pada pasar Asia, terutama Makau dan Singapura, dua wilayah yang terus menjadi pusat pertumbuhan industri game global.


💰 Kinerja Keuangan: Lonjakan Pendapatan dan Margin yang Menguat

Dalam laporan resmi yang dirilis Kamis (23 Oktober 2025), Las Vegas Sands mencatat pendapatan bersih sebesar $3,33 miliar, naik sekitar 9% dari $3,05 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024. Laba bersih perusahaan mencapai $589 juta, dibandingkan dengan $483 juta tahun sebelumnya.

CEO Robert G. Goldstein menyebut hasil ini sebagai bukti nyata bahwa strategi investasi jangka panjang di Asia telah membuahkan hasil.

“Marina Bay Sands dan properti kami di Makau terus menunjukkan ketahanan dan kekuatan pasar yang luar biasa,” ujar Goldstein. “Kami berkomitmen untuk melanjutkan investasi kami dalam fasilitas kelas dunia, layanan premium, dan pengalaman hiburan yang unik untuk pelanggan global kami.”

Margin EBITDA yang disesuaikan (Adjusted Property EBITDA) juga naik sebesar 13% menjadi $1,38 miliar, mencerminkan efisiensi operasional dan peningkatan tingkat hunian di semua properti utama.


🌆 Marina Bay Sands: Singapura Menjadi Mesin Pertumbuhan Utama

Properti andalan perusahaan di Singapura, Marina Bay Sands (MBS), sekali lagi menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan. MBS melaporkan pendapatan $1,26 miliar pada Q3, meningkat 11% dibandingkan tahun lalu, dengan EBITDA sebesar $564 juta.

Lonjakan ini didukung oleh peningkatan signifikan dalam pariwisata internasional ke Singapura, terutama dari pasar Tiongkok, Korea Selatan, dan India. Selain itu, tarif kamar hotel rata-rata di MBS mencapai rekor baru sebesar $800 per malam, dengan tingkat hunian lebih dari 97% selama kuartal tersebut.

“Marina Bay Sands terus menjadi simbol kebangkitan sektor pariwisata Singapura,” tambah Goldstein. “Kami melihat permintaan yang kuat untuk segmen premium dan mass-market, baik dari wisatawan rekreasi maupun bisnis.”

Las Vegas Sands juga mengonfirmasi bahwa proyek renovasi besar senilai $1,75 miliar di Marina Bay Sands, yang mencakup perombakan kamar, ruang konvensi, dan fasilitas hiburan baru, sudah mencapai tahap akhir dan dijadwalkan selesai pada awal 2026.


🎰 Makau: Pemulihan Pasca-Covid Semakin Kuat

Di Makau, Las Vegas Sands mengoperasikan lima properti utama, termasuk The Venetian Macao, The Parisian, Londoner, Sands Macao, dan The Plaza.

Pendapatan dari wilayah ini mencapai $2,02 miliar, meningkat 8% secara tahunan, dengan EBITDA sebesar $810 juta. Pertumbuhan ini terutama berasal dari segmen premium mass dan non-gaming, seperti ritel, hotel, dan hiburan langsung.

“Kami sangat optimistis terhadap momentum pasar Makau,” kata Goldstein. “Pemerintah setempat terus mendukung diversifikasi pariwisata, dan kami berada di posisi ideal untuk memanfaatkan pertumbuhan tersebut.”

Sands China Ltd., anak perusahaan yang terdaftar di Hong Kong, melaporkan bahwa tingkat kunjungan domestik dari Tiongkok daratan telah kembali ke 85% dari tingkat pra-pandemi, sementara pendapatan non-gaming meningkat 18% YoY, berkat program acara budaya dan investasi di sektor MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions).

Selain itu, perusahaan sedang dalam tahap perencanaan fase kedua dari proyek “The Londoner Expansion”, yang akan menambahkan menara hotel baru, ruang pertemuan tambahan, dan teater besar berkapasitas 3.000 kursi pada akhir 2026.


🧭 Fokus Strategis: Asia sebagai Pusat Ekspansi Global

Keputusan Las Vegas Sands untuk meninggalkan pasar domestik AS dan berfokus sepenuhnya pada Asia kini terbukti menjadi langkah strategis yang tepat. Menurut analis dari JP Morgan Gaming Research, pasar Asia akan menyumbang lebih dari 75% pertumbuhan global dalam industri resor terintegrasi selama lima tahun ke depan.

Perusahaan juga mengonfirmasi bahwa mereka masih aktif mengeksplorasi peluang lisensi baru di Jepang dan Thailand, dua negara yang sedang mempersiapkan undang-undang untuk mengatur kasino resor terintegrasi.

“Kami melihat Asia sebagai jantung pertumbuhan global dalam industri hiburan dan pariwisata mewah,” ujar Patrick Dumont, Presiden dan COO Las Vegas Sands. “Investasi kami tidak hanya soal game, tetapi juga tentang membangun ekosistem yang memadukan seni, kuliner, budaya, dan teknologi.”


⚙️ Inovasi Digital dan Fokus pada ESG

Selain ekspansi fisik, Las Vegas Sands juga memperkuat fokus pada transformasi digital dan keberlanjutan lingkungan (ESG). Perusahaan mengumumkan program baru untuk mengurangi emisi karbon sebesar 30% pada tahun 2030, serta inisiatif “Smart Resorts” berbasis teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi energi dan pengalaman pelanggan.

Sands juga berinvestasi dalam analitik perilaku konsumen dan aplikasi digital MBS Life, yang kini digunakan oleh lebih dari 2 juta pelanggan aktif untuk memesan kamar, tiket hiburan, dan pengalaman kuliner eksklusif.


📊 Pandangan ke Depan

Dengan momentum yang kuat di kedua pasar utama, Las Vegas Sands memproyeksikan pertumbuhan pendapatan penuh tahun 2025 mencapai antara $13,2 miliar hingga $13,5 miliar, naik sekitar 10% dari tahun lalu.

Para analis memperkirakan bahwa kuartal keempat 2025 juga akan menjadi periode positif, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisata selama musim liburan di Asia dan berlanjutnya tren belanja kelas menengah atas di kawasan tersebut.

“Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai tahun terbaik kami sejak sebelum pandemi,” tutup Goldstein. “Komitmen kami tetap sama — menghadirkan pengalaman luar biasa di pasar hiburan dan perhotelan paling menarik di dunia.”


Dengan hasil Q3 yang solid dan fondasi bisnis yang semakin kuat di Asia, Las Vegas Sands menunjukkan bahwa strategi fokus internasionalnya tidak hanya berhasil mengembalikan momentum pasca-pandemi, tetapi juga menempatkan perusahaan sebagai pemimpin global dalam inovasi resor terintegrasi modern.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *